Tips Memadupadankan Warna Hijab

Dalam berbusana, ada hal yang wajib diperhatikan selain model pakaian, kerudung, adalah padu padan warna. Kita sebagai muslimah juga diwajibkan dapat me-mix dan match warna dari hijab, pakaian atasan, atau bahkan mungkin juga sepatu agar tercipta satu style yang indah dalam pandangan mata siapapun yang melihatnya.

Padu padan warna merah, orange, dan kuning
Warna-warna panas kita menyebutnya seperti yang disebut diatas. Warna-warna tersebut sangat cocok jika dipasangkan dengan warna tanah dan logam seperti coklat tua, emas, dan tembikar serta tembaga. Tujuannya adalah untuk membuat warna-warna panas tersebut terkesan lebih kalem.

Padu padan warna hijau
Seperti diketahui bahwa warna hijau adalah warna alam. Warna hijau ternyata juga sangat disukai oleh Nabi Muhammmad SAW jg loh. Warna yang sangat lembut ini sangat cocok jika dipadupadankan dengan warna tanah seperti warna kayu, bebatuan, dan warna tanah.

Padu Padan Warna pink terang
Jika anda adalah salah satu yang menggemari warna pink, dan pada umumnya wanita banyak yang menyukai warna ini. Anda dapat memadupadankan dengan warna seperti coklat kopi, biru denim, atau abu-abu muda. Hal ini untuk menyeimbangkan warna pink. Karena warna pink termasuk warna terang agar terlihat tampak anggun dan serasi.

Naa, para hijabers sekian tipsnya semoga dapat membantu ya, hijaber dapat mencoba atau bereksperimen sesuai karakter masing-masing ya. Selamat Mencoba.

Pengaruh Warna Hijab/Kerudung Terhadap Suasana Hati Pemakai

Apa yang Anda rasakan saat melihat atau memakai pakaian warna hijau? Tentunya Anda akan merasa sejuk. Kalau melihat pakaian warna merah, apakah Anda merasa bersemangat?

Ya, warna sangat mempengaruhi suasana hati manusia. Walapun persepsi masing-masing individu terhadap warna bisa berbeda-beda, namun beberapa warna utama mempunyai makna universal terhadap semua manusia.

Warna Pakaian & Efeknya Terhadap Pemakai

Efek warna-warna berikut ini diklaim terbukti secara ilmiah berdampak terhadap suasana hati pemakainya:

  • Merah. Warna ini mampu merangsang jantung dan peredaran darah. Pemakaian kerudung warna merah membantu Anda merasa kuat , bersemangat, dan energik. Warna ini juga berhubungan dengan vitalitas dan ambisi.
  • Pink. Warna ini adalah campuran antara merah dan putih, dan diklaim memiliki pengaruh yang lebih lembut dari merah. Secara emosi, warna ini menenangkan. Warna pink sangat berhubungan dengan sensitivitas & cinta.
  • Kuning. Ini adalah warna terang yang sering digambarkan sebagai keceriaan, optimisme, dan kehangatan. Walaupun bersifat ceria, warna kuning dapat mengurangi tingkat kesabaran seseorang. Hal ini karena warna kuning cepat melelahkan mata.
  • Oranye. Oranye adalah perpaduan antara warna kuning dan merah. Ini adalah warna bahagia yang mampu meredakan emosi, meningkatkan harga diri, dan memberi kehangatan. Warna ini juga menciptakan antusiasme untuk hidup.
  • Hijau. Hijau adalah warna sejuk yang melambangkan alam. Hijau telah lama menjadi simbol kesuburan dan pernah menjadi pilihan warna yang lebih disukai untuk gaun pengantin pada abad ke-15.
  • Biru. Warna ini memberi efek tenang & damai terhadap pikiran. Biru juga bisa menciptakan perasaan sedih atau sikap cuek (acuh tak acuh). Warna ini dapat menurunkan denyut nadi & suhu tubuh Anda.
  • Ungu. Warna ini adalah simbol dari kekayaan, kebijaksanaan, dan spiritualitas.
  • Putih. Warna ini melambangkan kesucian. Putih juga digambarkan sebagai dingin, hambar, dan steril. Itu sebabnya pekerja di rumah sakit menggunakan putih untuk menciptakan suasana kebersihan. Dengan memakai pakaian warna putih, kita akan mudah mengetahui keberadaan kotoran yang menempel di pakaian kita, sehingga kita akan termotivasi untuk segera membersihkannya.
  • Hitam. Warna ini mampu menyerap semua cahaya dalam spektrum warna. Warna hitam memberikan suasana misteri bagi pemakainya. Kerudung hitam, pakaian hitam, & payung hitam juga sering dikaitkan dengan kematian dan berkabung dalam banyak kebudayaan. Hitam juga bisa bersifat formal & tidak menarik, sehingga jilbab dengan warna hitam akan memberi kesan bahwa Anda tidak ingin menarik perhatian orang atau lawan jenis.
  • Coklat. Coklat adalah warna alami yang membangkitkan rasa kekuatan, kehandalan, kehangatan, kerendahan hati, kenyamanan, dan keamanan. Terlalu banyak warna coklat dapat menurunkan tingkat percaya diri Anda.
  • Abu-abu. Abu-abu adalah warna netral, pertengahan antara hitam & putih. Abu-abu memberi kesan netral, tenang, dan tidak memiliki energi. Secara psikologi, warna abu-abu juga bisa membosankan, konservatif dan mengeringkan suasana.

Haruskah Seorang Muslimah Memakai Hijab Berwarna Hitam?

Pemakaian warna hitam sebenarnya bukanlah merupakan salah satu dari kriteria hijab syar’i. Namun warna ini sangat sesuai dengan salah satu kriterianya, yaitu tidak untuk menarik perhatian lawan jenis. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa jilbab dengan warna hitam akan memberi kesan bahwa Anda tidak ingin menarik perhatian orang (lawan jenis).

Disamping alasan tersebut, terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwa Aisyah dan para istri shahabat mengenakan hijab berwarna hitam. Aisyah meriwayatkan, bahwa saat ayat tentang hijab pertama kali diturunkan, para wanita Anshor menyobek kain-kain mereka untuk menutupi kepala & tubuh-tubuh mereka. Sehingga seakan-akan mereka itu seperti burung gagak. Aisyah berkata “Apakah kalian tahu burung gagak itu warnanya apa? Merah atau biru? Tentu warnanya hitam”.

Dari keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa pemakaian hijab dengan warna selain hitam adalah diperbolehkan selama tidak untuk menarik perhatian lawan jenis.

Tips Berhijab Saat Travelling

Para Akhwat ketika traveling biasanya akan bingung, kira-kira barang-barang apa saja yang harus dibawa. Kalau dibawa semua maka akan penuh bawaan barang kita. Namun agar kita tidak bingung dan tidak terlalu banyak yang dibawa ketika travelling, maka ini tipsnya:

1. Kenakan hijab berwarna netral seperti hitam, coklat, dan putih. Pilih pula hijab dengan bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun dan kaos. Jika anda ingin memakai kerudung instan (bergo), pilihlah kerudung dari bahan kaos jersey. Kerudung jenis ini mudah menyerap keringat, terasa nyaman dipakai, dan tidak mudah kusut. Jika Para akhwat ingin menggunakan scarf atau pashmina, pilihlah pasmina yang berbahan kaos dan berbahan rajut halus.
2. Bawalah secukupnya aksesoris hijab seperti peniti, jarum pentul, dan bros. Masukan aksesoris-aksesoris tersebut ke dalam wadah seperti boks atau dompet kecil agar tidak tercecer.
3. Kenakan baju yang dapat di-mix dan match dengan pakaian kita yang lain agar tidak terlalu penuh koper kita. Baju tersebut misalnya jaket jeans, rok bahan warna netral, dress tanpa lengan, dan kaos lengan panjang.
4. Kenakan kacamata hitam, kacamata hitam berfungsi ketika cuaca ektrem, misalnya sinar matahari yang terlalu panas.
5. Kenakan jaket atau sweater jika ingin travelling ke tempat yang bercuaca sangat dingin.
6. Bawalah Mukena lipat dan alquran  yang mudah dimasukan dalam tas jinjing. Sehingga saat tiba waktu solat, tak perlu membuka-buka koper. Mukena sendiri biasanya lebih bersih dibandingkan dengan mukena yang dipakai secara bersama-sama.
7. Bawalah peralatan makeup secukupnya, misalnya bedak, alas bedak multifungsi yang mengandung sunblock dengan spf 25, agar melindungi kulit dari terik sinar matahari, lipstik, dan lipgloss agar tidak kering dan pecah-pecah saat cuaca tak menentu, kemudian hand-body lotion yang mengndung spf 25.
8. Bawalah Pembalut wanita dan tissu basah. Agar saat dalam perjalanan ketika masa menstruasi datang, tak perlu pusing dan ribet. masukan pembalut dan tisuu basah dalam tas jinjing anda.
9. Bawalah dompet, tas, atau kantung multifungsi. Pilihlah tas atau dompet yang banyak sekatnya sehingga memudahkan kita dalam menyimpan barang-barang pribadi serta mudahkan kita saat mencari barang-barang pribadi. Salah satu tas yang direkomendasikan adalah tas Mokamula, karena tersedia beragam pilihan ukuran dengan sekat-sekat atau kantung lebih dari satu sehingga memudahkan kita untuk menyimpan handphone, komputer tablet, kartu-kartu, dan lain-lain di masing-masing sekat yang mudah untuk dibawa kemana-mana.

Berbusana Syar’i, Ini Tipsnya

Ada beberapa kriteria ketika berbusana syar’i, diantaranya :
1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya. (QS.An Nuur 24: 31)

2. Tidak sempit (longgar) dan tidak transparan
Sebaiknya seorang muslimah tidak mengenakan rok atau celana ketat, jika ketat maka akan terlihat bentuk tubuh seorang muslimah. Pakailah rok yang longgar, dan tak lupa mengenakan celana panjang longgar didalam, jikalau tersingkap roknya misalnya karena hembusan angin maka akan terlihat  lekukan tubuh. Tapi jika mengenakan legging yang longgar sebagai dalaman, maka bentuk tubuh tak akan terlihat. Kriteria ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah Radhiallahu’Anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum saya lihat sekarang, yaitu kaum yang membawa cemeti (cambuk) seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul manusia. Dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoyang-goyangkan tubuhnya,  memiringkan kepalanya, seperti punuk unta yang miring. Para wanita itu tidak akan masuk surga, bahkan tidak mendapatkan wanginya surga, padahal wanginya surga itu sudah bisa tercium dari perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim No. 2128. Ahmad No. 8665. Ibnu Hibban No. 7461, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No.5357, Al Baghawi No. 2578, Abu Ya’la No. 6690)

3. Tidak Tabarruj
Tabarruj yaitu tidak bersolek (berhias) seperti wanita jahiliyah, sebab sesungguhnya makeup terbaik bagi muslimah adalah air wudhu dan akhlaknya yang mulia. Air wudhu sebagai obat anti aging yang paling aman, tidak perlu memakai obat-obatan untuk membuat mempercantik wajah.
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al Ahzab (33): 33)

4. Tidak Menyerupai pakaian dan perhiasan wanita kafir dan ahli maksiat, serta tidak menyerupai pakaian laki-laki
Maksudnya adalah tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir, dari sisi model hijabnya, pakaiannya. jika pakaian orang-orang kafir dipakai oleh muslimah maka manusia akan terbawa fikiran bahwa itu bukan pakaian wanita muslimah yang syar’i dan bukan pula wanita baik-baik. Mereka langsung mengira itu adalah busana wanita kafir.

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Daud No. 4098, Ibnu Hibban No. 5751, 5752, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 9253. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahihul Jami’ No. 5095)

Tidak menyerupai pakaian laki-laki itu maksudnya pakaian yang biasa dipakai oleh laki-laki. misalnya celana jeans, hem, dll. Sebaiknya seorang muslimah tidak tomboy, maskulin, dan bertingkah seperti laki-laki.

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita.”
(HR. Ibnu Majah No. 1903. Imam Ahmad Al Kinani berkata: isnadnya hasan. Lihat Mishbah Az Zujaajah, 2/108. Syaikh Al Albani mengatakan: hasan shahih. Lihat Adabuz Zifaf, Hal. 121)