Saat ini kosmetik adalah hal yang tidak dapat dipisahkan bagi seorang wanita, namun bagaimana bila kita khawatir tentang kehalalan suatu produk kosmetik yang kita kenakan untuk sehari-hari. Sekarang banyak brand-brand lokal yang sudah berlabel halal dan sangat terjangkau harganya. Kosmetik tak hanya sekedar untuk merias wajah agar cantik jelita, namun juga untuk menutupi bekas jerawat, komedo, serta dapat untuk perawatan untuk kulit kering, berminyak. Berikut ini adalah tips mengetahui kehalalan suatu produk kecantikan yang kita pakai sehari-hari:
1. Komposisi bahan
ini wajib kita teliti terlebih dahulu sebelum membeli kosmetik, apakah ada unsur hewani kah, atau terbuat dari apa. Saya membaca dari situs website beauty blogger indonesia mengenai kosmetik halal. Saya menemukan hal ini. Bahan asal hewan yang dapat tergolong haram yaitu kolagen, plasenta, cairan amnion, gliserin asal hewan, gelatin, sodium heparin.
- Kolagen adalah protein penyusun jaringan ikat antar sel yang berfungsi untuk menjaga elastisitas kulit. Sifatnya punya efek melembabkan & menahan air, dapat berasal dari babi maupun sapi (bovine collagen, zyderm). Namun kolagen asal babi dianggap lebih ekonomis dan lebih menyerupai sel tubuh manusia
- Plasenta adalah orang awam mengenalnya sebagai ari-ari, diperoleh dari plasenta manusia, sapi, atau babi. Dalam kosmetik fungsinya untuk menjaga elastisitas kulit.
- Cairan amnion dikenal sebagai air ketuban, diperoleh dari cairan amnion manusia. Fungsinya untuk menghaluskan kulit dan menjaga elastisitas
- Gliserin : gliserin adalah turunan lemak, fungsinya menjaga kehalusan kulit. Gliserin dapat berasal dari nabati maupun hewani. Gliserin nabati tentunya halal. Gliserin hewani berasal dari lemak hewan (tallow)
- Gelatin : biasanya diekstraksi dari tulang, bisa sapi maupun babi
- Sodium heparin : fungsinya sebagai anti penggumpalan atau stabilizer pada lotion dan krim, biasanya diperoleh dari babi.
Dan ternyata masih ada lagi yang harus diwaspadai kehalalnya. Berikut informasinya allantoin (alantoin), asam amino, cholesterol,kolagen, colours/dye, cystine (sistina), elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid (asam hialuronat), hydrolysed animal protein, keratin, lanolin, lypids, oleic acid (asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan), vitamin A.
Bebas uji terhadap hewan (animal test-free). Bahan-bahan penyusun kosmetik dicobakan terhadap hewan untuk menguji toksisitas (kandungan & efek racun), adanya agen penyebab mutasi, alergi, maupun efek lainnya. Namun penggunaan hewan untuk tes tidak berarti aman. Misalnya ada bahan yang terbukti tidak menyebabkan efek berbahaya pada hewan, ternyata menyebabkan alergi atau mutasi sel bagi manusia karena kondisi sel & DNA hewan berbeda dengan manusia. Alternatif dari animal testing adalah uji in vitro, yaitu menggunakan kultur sel kulit manusia. Ini pastinya lebih akurat karena dapat menguji efeknya langsung terhadap manusia.
Hidrokuinon memang dilarang dalam kosmetik, karena biasanya produsen menambahkannya dalam krim dalam jumlah tidak terkontrol untuk memperoleh efek bleaching yang cepat. Hidrokuinon dengan kadar 2% diperbolehkan, namun tidak dicampur dalam kosmetik dan seharusnya digunakan di bawah pengawasan dokter. Contoh krim hidrokuinon 2% adalah krim Melanox, yang dijual di apotik, fungsinya untuk menyamarkan noda-noda hitam, efeknyapun lama, biasanya tidak mungkin terasa dalam 2 minggu. Penggunaannya harus disertai dengan pemakaian sunblock di siang hari karena hidrokuinon meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
Retinoic acid (asam retinoat) atau tretinoin adalah turunan dari vitamin A yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat dan mempercepat regenerasi sel-sel kulit. Sifatnya keratolitik, yaitu dapat menyebabkan pengelupasan sel kulit. Tretinoin juga dilarang ada dalam kosmetik (karena biasanya kadarnya berlebihan dalam kosmetik), tapi dijual dalam bentuk topikal (dioles ke kulit). Tretinoin yang dijual di apotik biasanya memiliki konsentrasi 0,025%, 0,05%, 0,1%. Salah satu mereknya di Indonesia adalah Vitacid. Pemakaian tretinoin juga harus disertai dengan penggunaan sunblock di siang hari. Reaksi purging umum terjadi, yaitu reaksi kemunculan jerawat dan komedo berlebihan di awal-awal penggunaan tretinoin, disertai pengelupasan kulit. Namun selanjutnya kondisi kulit berangsur-angsur membaik, jerawat dan komedo menghilang, kulit menjadi sehat dan cerah.
Merkuri sering terkandung dalam krim-krim pemutih yang dapat memutihkan kulit dalam hitungan hari. Merkuri adalah logam berat yang seharusnya tidak boleh ada dalam kosmetik. Anda wajib curiga jika krim pemutih bisa memutihkan kulit secara signifikan dalam waktu singkat (2 minggu atau kurang), disertai dengan menghilangnya jerawat, pori-pori mengecil atau terlihat menghilang, kulit menjadi mulus licin di luar kewajaran. Sebenarnya krim bermerkuri sudah dapat dikenali dari bentuk fisiknya, yaitu : berwarna putih mengkilat atau kuning mencolok, bau parfum yang tajam bercampur dengan bau logam (sengaja ditambahkan banyak parfum untuk menyamarkan bau logam), krim terasa lengket di tangan, krim tidak homogen tidak tercampur rata.
2. Kita juga dapat melihat tanggal produksi kosmetik dan tanggal kadarluarsa kosmetik tersebut.
3. Pastikan nama produsen dan alamat jelas
4. Pastikan terdapat logo MUI